Realita Nikmat Teriring Proses
Bismillah Walhamdulillah selalu jadi pengawal akan setiap usaha dan doa. Karena ku yakin ada keistimewaan luar biasa dibalik keduanya itu. Hari demi hari sudah kulalui dalam menempuh Ridho-Mu ini. keseruan pahit dan manis sudah kulalui, tapi aku sadar, mungkin hal ini tidak seberapa dengan kerasnya kehidupan pada hari-hari yang sudah menunggu di depan. sekali lagi aku hanya bisa bersyukur terhadap apa-apa yang telah Allah berikan padaku dari dulu hingga saat ini. keadaan dimana aku tidak dikenalkan di alam bebas. sebuah kegiatan yang sederhana bahkan banyak yang bilang kegiatan seperti anak kecil setiap harinya, dimana setiap waktu masih dipantau ketat tidak boleh keluar jalur. Tapi tidak, semua itu hanyalah bahasan belaka, karna sejatinya ada harapan yang sangat istimewa dibalik ini semua, dan itu sangatlah bercahaya. Insyaallah kami tidak akan pantang pulang sebelum manfaatnya benar-benar terasa. karna kami tidak ingin hanya merepotkan atau bahkan hanya menjadi beban pada orang tua. Posisi seperti kami saat ini sama halnya dengan orang yang sedang berjihad di jalan Allah.
Kini aku mulai belajar untuk selalu mengupgrade niatku di dalam penjara suci ini. Tugasku disini adalah berusaha untuk selalu semaksimal mungkin belajar. Adapun tugas orang tuaku adalah bekerja semaksimal mungkin untuk membiayai prosesku. Kita tidak tahu akan jadi apa kelak, tetapi belajarlah dengan giat, kita ada orang tua, guru dan orang-orang yang peduli kepada kita maka yakinlah pada saatnya Allah SWT. akan menakdirkan yang terbaik. tentu kesuksesan tidak semata diperoleh hanya dengan usaha diri sendiri tetapi karena ada dukungan orang-orang yang peduli kepada kita, kita hanya perlu berusaha, selebihnya doa serta dukungan dari orang tua dan kelak menuju kesuksesan. Insyaallah...
kalimat yang paling berharga dan teristimewa menurutku dan tersiratkan langsung oleh kedua murobbir-Ruhku sepanjang jalan hidupku. bahkan masih terlihat jelas bayangan raut wajah, suasana, intonasi beliau-beliau ketika menanamkan kepadaku.
Kini aku mulai belajar untuk selalu mengupgrade niatku di dalam penjara suci ini. Tugasku disini adalah berusaha untuk selalu semaksimal mungkin belajar. Adapun tugas orang tuaku adalah bekerja semaksimal mungkin untuk membiayai prosesku. Kita tidak tahu akan jadi apa kelak, tetapi belajarlah dengan giat, kita ada orang tua, guru dan orang-orang yang peduli kepada kita maka yakinlah pada saatnya Allah SWT. akan menakdirkan yang terbaik. tentu kesuksesan tidak semata diperoleh hanya dengan usaha diri sendiri tetapi karena ada dukungan orang-orang yang peduli kepada kita, kita hanya perlu berusaha, selebihnya doa serta dukungan dari orang tua dan kelak menuju kesuksesan. Insyaallah...
kalimat yang paling berharga dan teristimewa menurutku dan tersiratkan langsung oleh kedua murobbir-Ruhku sepanjang jalan hidupku. bahkan masih terlihat jelas bayangan raut wajah, suasana, intonasi beliau-beliau ketika menanamkan kepadaku.
"Monduk Niat Entar Ngabdih, Artenah Nyedia'agin Abe'
Dhe' Sedhejenah Kon Pakonnah Guruh"
[KH. Syamsul Arifin Abdullah]
"Mondok untuk Mengabdi dan Mengaji"
0 Response to "Realita Nikmat Teriring Proses"
Posting Komentar